Keberadaan Pemilik Fortuner Masih Misterius |
Wednesday 18 November 2015
Monday 16 November 2015
Pembongkaran Bangunan di By Pass Padang Ricuh
Pembongkaran Bangunan di By Pass Padang Ricuh |
Pembongkaran bangunan yang memakai badan jalan untuk pembangunan jalur
dua By Pass Padang berlangsung ricuh. Warga yang menolak bangunannya
dibongkar melakukan perlawanan terhadap petugas.
Pembongkaran bangunan-bangunan yang terkena proyek jalur dua By Pass
dilakukan Pemerintah Kota Padang melalui Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) pada Senin (16/11) sekira pukul 09.00 WIB.
Pemko Padang mengerahkan sebanyak 500 personil yang terdiri dari 200
anggota Satpol PP Kota Padang, 127 personil dari Polresta Padang dengan
dibantu Satuan Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Kota (SK4), Pom AD,
Pom AL,dan Pom AU, serta dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah -
Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang.
Dari pantauan Haluan di lapangan, eksekusi dimulai dari
Simpang Empat Pisang Kecamatan Pauh hingga berakhir di Simpang Empat
Bypass Ketaping, Kecamatan Kuranji. Untuk mengantisipasi kemacetan,
petugas kepolisian sudah memblokade lokasi pembongkaran agar berjalan
lancar dan tidak menimbulkan kemacetan.
Proses eksekusi sendiri tidaklah berjalan mulus, terbukti perlawanan
dari warga yang menolak bangunannya dibongkar. Warga yang berusaha
menghalangi pembongkaran mencoba menghambat laju ekskavator untuk
meruntuhkan bangunan, hingga aksi bakar ban di tengah jalan oleh
masyarakat.
Selain menghalangi alat berat yang meruntuhkan bangunan, warga juga
berusaha memblokade jalan, tepatnya di depan Semen Padang Hospital.
Beberapa warga mencoba membakar ban namun dipadamkan oleh Pemadam
Kebakaran yang ikut dalam penertiban tersebut.
Salah seorang warga Jarman Datuk Rajo Ibrahim (50) yang memprotes
eksekusi tersebut mengatakan, dari dahulu pihaknya telah menyerahkan
kepada pemerintah 30 persen untuk jalur pelebaran jalan, 70 persen
dikembalikan sertifikat untuk warga dengan kesepakatan sertifikat
gratis dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga gratis.
“Kenyataannya hal tersebut tidak terealisasi, sebab 70 persen saja
belum terselesaikan, tanah ini tidak diperjual-belikan karena sudah ada
yang memiliki,” ungkapnya.
Eksekusi tanah untuk pembuatan jalur dua Bypass akan berlangsung selama tujuh hingga 10 hari ke depan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kota Padang Firdaus
Ilyas mengatakan, eksekusi untuk jalur dua Bypass dilakukan karena
sudah tidak ada waktu lagi untuk menunggu. Ia meminta kepada masyarakat
untuk tidak melakukan perlawanan, proses negosiasi sudah dilakukan
sebelumnya.
“Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk negeri untuk
menyelesaikan jalur dua Bypass, sebab sebelumnya sudah diperingatkan
sampai beberapa kali dan terpaksa kita melakukan eksekusi gabungan
karena warga masih ingin mempertahankan bangunannya tersebut,” ujar
Firdaus.
Ia menambahkan, pihaknya membongkar bangunan liar karena tidak
memiliki izin, untuk bangunan yang masih berperkara ada di beberapa
titik, untuk sementara tidak dibongkar.
Bangunan yang dibongkar semuanya berjumlah 166 unit. tersisa 116
titik dan bangunan yang sudah dibongkar berjumlah 40 unit. “Kami diberi
target antara tujuh hingga 10 hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Operasi (Kasi Ops) BPBD-PK Kota Padang, Suhardi kepada Haluan mengatakan, pihaknya turun dalam eksekusi kali ini untuk mengantisipasi adanya warga yang melakukan pembakaran.
“Kami sengaja menurunkan satu unit mobil pemadam dibantu 12 orang
personil untuk membantu aparat yang melakukan eksekusi dan juga untuk
mencegah adanya pembakaran yang dilakukan oleh warga. Terbukti seperti
yang sama-sama kita lihat ada warga yang membakar ban dan benda-benda
yang dapat mengancam keselamatan mereka,” tuturnya.
|
Sunday 15 November 2015
Sumbar Sudah Bebas Pemadaman Bergilir
Sumbar Sudah Bebas Pemadaman Bergilir |
Foto Aksi Tukang Palak, Hadiah Jutaan Menanti
Foto Aksi Tukang Palak, Hadiah Jutaan Menanti |
Friday 13 November 2015
Parkir di GOR H Agus Salim Jadi “Ladang Emas” Preman
Parkir di GOR H Agus Salim Jadi “Ladang Emas” Preman |
Polisi Ungkap Kasus Penculikan Dokter
Polisi Ungkap Kasus Penculikan Dokter |
Wednesday 11 November 2015
Ruas Padang-Solok Terputus
Ruas Padang-Solok Terputus |
BANJIR DAN LONGSOR Bencana alam menyelimuti negeri. Setelah bencana kabut asap “teratasi”, hujan yang deras justru berakibat banjir dan longsor. Perlu ditingkatkan kewaspadaan masyarakat dan kesiapsiagaan aparat terkait untuk menghindari jatuhnya korban jiwa
Hujan deras yang mengguyur
Kota Padang dan sekitarnya sejak siang hingga malam pada Rabu (11/11)
berbuah banjir di beberapa titik hingga longsor yang memutus ruas
jalan Padang-Solok. Belum ada laporan resmi terkait korban jiwa dalam
peristiwa ini.
Dari pantauan Haluan sekitar pukul 19.00 WIB, ruas jalan
Padang-Solok terputus akibatnya terjadinya longsor di 11 titik
longsor. Karenanya, pihak terkait menutup ruas jalan tersebut hingga
pukul 24.00 WIB, tadi malam.
“Akibat hujan lebat, terdapat 11 titik longsor antara jalan
Padang-Solok dari KM14 hingga 25,” ungkap Kepala BPBD – PK Kota Padang,
Dedi Henidal, Rabu malam.
Dikatakan Dedi, alat berat dari Dinas PU sedang bekerja membersihkan
material longsor yang menimbun badan jalan. “Kemungkinan, jalan baru
bisa dibuka kembali pukul 24.00 WIB,” terangnya.
Kemacetan sempat terjadi dari dua arah, baik Padang dan Solok.
Beberapa pengemudi terlihat memilih untuk berputar arah. Sementara dari
arah Solok, sebagain memanfaatkan jalur lebih panjang, yakni melewati
Padang Panjang menuju Kota Padang.
Selain longsor, beberapa daerah yang dilanda banjir hingga longsor di
antaranya di Batuang Taba, Kecamatan Lubuk Begalung. Di kawasan ini,
12 unit rumah terendam banjir dan 18 Kepala Keluarga (KK) telah
dievakuasi ke tempat yang aman. Sementara itu, di Karang Putih tepatnya
di kawasan Lakuak Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan,
hujan deras yang mengguyur daerah tersebut membuat satu unit rumah dan
satu unit sekolah tertimpa longsor. Akibatnya Apriadi Idrus (29), Ilham
(2) dan Rifka (6) harus menjalani perawatan di Semen Padang Hospital
karena menjadi korban longsor.
Kerabat korban, Hendri (34) mengatakan, saat
kejadian ia tidak berada di rumahnya karena tengah bekerja. Keluarganya
yang jadi korban diantarkan oleh beberapa warga dan petugas ke Semen
Padang Hospital. “Awak alah dapek kaba seh rumah wak alah tatimbun bang, adiak wak dibaok ka rumah sakik dek gara-gara longsor tuh,” ujarnya sambil memandangi rumahnya.
Selain menimbulkan korban, di lokasi yang sama seorang kakek tua
renta yang diketahui bernama Nazaruddin (75) warga Padang Besi ini
terperangkap di sebuah ladang yang berada tidak jauh persis dari bibir
sungai. Diketahui, pria tua tersebut sedang berada di ladang milik
keluarganya.
Menurut pengakuan keluarganya, setiap harinya Bapaknya memang ke
ladang tersebut untuk memantau ladangnya, walaupun sudah sering
dikasih tahu bahwa ia tidak usah setiap hari ke sana.
“Kakek tidak mau dikasih tahu kalau sekarang musim hujan, dia tidak
usah terus-terusan kesana, namun susah dikasih tahu. Ia beralasan,
suntuk di rumah, itu katanya,” ungkap Yana (20), cucu korban.
Kakek yang akrab disapa Pak Buyuang ini terperangkap di tengah
derasnya arus sungai, dimana pondok ladangnya berada persis di bibir
sungai. Ia berhasil diselamatkan sekitar pukul 20.00 WIB setelah dibantu
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Basarnas
Padang, dan kelompok bencana lainnya menggunakan tali penyeberangan.
“Korban berhasil dievakuasi setelah dibantu oleh BPBD, Basarnas, dan
berbagai kelompok relawan lainnya,” kata Kepala BPBD-PK Kota Padang,
Dedi Henidal.
Ditambahkan Dedi, selain di Karang Putih, banjir juga melanda
kawasan Gunung Pangilun, Bungus Teluk Kabung, Batuang Taba, dan beberapa
kawasan lainnya di Kota Padang.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan telah menyebar tim ke titik-titik terdampak banjir,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Basarnas Padang,
Juanda Sodo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat
laporan terkait adanya korban yang meninggal dunia. “Kami belum mendapat
laporan terkait adanya korban yang meninggal, hanya ada tiga korban
jiwa yang mengalami luka-luka akibat longsor dan sudah dirawat di Rumah
Sakit,” imbuhnya .
Sementara itu, Forum Kelompok Siaga Bencana (FKSB) Kota Padang
langsung terjun ke lokasi kejadian untuk membantu korban terdampak
banjir. Ketua FKSB Kota Padang, Zulkifli saat dihubungi Haluan Fokus bantuan FKSB adalah ke kawasan Batuang Taba, Kecamatan Lubuk Begalung.
“Kami menerjunkan 40 personil dengan diperbantukan oleh KSB
Kelurahan yang terdampak banjir. 40 personil yang diturunkan disebar ke
Seberang Padang, Pemancungan, Batuang Taba, Kampuang Baru Nan XX,
Sungai Sapih,” kata Zulkifli.
Selain menerjunkan tim ke lokasi bencana, pihak FKSB juga memberikan
bantuan makanan sebanyak 100 paket ke korban terdampak banjir di kawasan
Batuang Taba.
“Hari ini (12/11), kami akan melakukan assesment (pendataan) terhadap korban terdampak banjir yang ada di beberapa titik di Kota Padang,” pungkasnya.
(sumber haluan)
|
Monday 9 November 2015
PBB Padang Naik Hingga 300 Persen
PBB Padang Naik Hingga 300 Persen |
Sunday 8 November 2015
Kampus Unand Sasaran Pencurian Kendaraan Bermotor
Kampus Unand Sasaran Pencurian Kendaraan Bermotor |
Friday 6 November 2015
Atur Lalu Lintas, “Pak Ogah” Gantikan Tugas Polisi
Atur Lalu Lintas, “Pak Ogah” Gantikan Tugas Polisi |
Wednesday 4 November 2015
900 Perusahaan Bermasalah
900 Perusahaan Bermasalah |
“Dari hasil penyelidikan kami, masalah di perusahaan-perusahaan
tersebut lebih banyak berkaitan dengan hak-hak para pekerja seperti
UMP, pembayaran uang lembur dan BPJS,” kata Bodyarnis (52), Ketua Bidang
Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosnaker Padang,(2/11) Sumber Haluan.
SOAL UPAH, LEMBUR DAN BPJS .
Dijelaskan, UMK Kota Padang mengacu kepada UMP, seperti 18
kabupaten/kota lainnya yang ada di Sumbar. Bodyarnis yang akrab disapa
Bet tersebut juga menjelaskan, selain hak-hak karyawannya, 900
perusahaan tersebut juga tersangkut kasus penegakkan hukum.
“Sejauh ini, semua perusahaan yang kita panggil telah bersedia
memenuhi UMP dan hak-hak karyawannya, maupun menyelesaikan segala
sesuatu yang terkait dengan penegakkan hukum,” tambahnya.
Menurut dia, Dinsosnaker Padang siap bertindak segera jika memang
ada perusahaan yang masih belum mematuhi aturan yang telah disahkan.
Saat ditanya perusahaan mana saja yang sudah dipanggil atau
dikunjungi terkait kasus-kasus tersebut, perempuan yang tinggal di
Pasir Putih tersebut hanya menjawab, bahwa sebagian besar
perusahaan-perusahaan tersebut berada di kawasan Padang Barat dan
sekitar jalur bypass Padang. Ibu dua anak itu enggan
menyebutkan langsung nama-nama perusahaan yang dimaksud. Dia juga
mengimbau kepada perusahaan-perusahan yang masih belum memenuhi
kewajibannya untuk segera memenuhi hak-hak karyawannya.
“Setiap perusahaan harus mendaftarkan seluruh karyawannya ke BPJS
kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan. Selain itu kita juga berharap
tidak lagi ada kasus-kasus yang berkaitan dengan pembayaran uang
lembur, kasihan para pekerjanya,” imbau Bet.
Saat disinggung tentang rencana UMP 2016, Bet menjawab, pihaknya akan
rapat dulu dengan Dinsosnaker tingkat provinsi dan semua Dinsosnaker
tingkat II pertengahan November ini.
|
Monday 2 November 2015
UMP Sumbar 2016 Rp1,8 Juta
UMP Sumbar 2016 Rp1,8 Juta |
UMP Sumbar tahun 2016 sebesar Rp1,8 juta lebih, naik 11,5 persen
dibanding tahun lalu. Apindo menilai ada kesalahan dalam penetapan UMP
ini.
Pempov Sumbar menetapkan Upah
Minimum Provinsi (UMP) tahun 2016 sebesar Rp1.800.725, naik 11,5 persen
dibanding tahun lalu di angka Rp1.615.000. Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar Sofyan ditemui Haluan di
ruang kerjanya menuturkan, penentuan besaran UMP tahun ini berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana tahun lalu besaran UMP didapat
dari survei Kondisi Hidup Layak (KHL), namun tahun ini tidak lagi
memakai standar KHL. Tahun ini penentuan UMP merujuk kepada Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan di mana
penghitungannya didasarkan dari UMP tahun 2015, datainflasi nasional
dan Pertumbuhan Domestic Bruto (PDB) tahun berjalan.
“Cara ini jauh lebih efektif dibanding cara sebelumnya dengan
melakukan survei KHL. Untuk survei KHL sebenarnya kita sudah lakukan di
10 Kabupaten/Kota di Sumbar. Hanya dengan keluarnya PP ini kita tidak
memakai KHL lagi,” terangnya.
Ditegaskan Sofyan, keputusan itu keluar berdasarkan rekomendasi
dari Dewan Pengupahan Provinsi Sumbar melalui Disnakertrans yang
diputuskan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 562-777-2015 tentang UMP Sumbar 2016 tanggal 30 Oktober 2015.
“Dengan penetapan UMP ini diharapkan akan menjadi jaring pengaman
agar jangan sampai terjadi pembayaran upah yang semakin merosot karena
tidak seimbangnya penawaran dan permintaan tenaga kerja. Selanjutnya
dengan penetapan ini diharapkan akan meningkatkan taraf hidup, martabat
golongan penerima upah,” paparnya.
Dilanjutkan Sofyan, penetapan UMP ini juga untuk mengurangi
kesenjangan upah antara penerima upah terendah dan tertinggi. Selain
itu juga untuk pemenuhan kebutuhan dasar minimal bagi pekerja dan
mendorong disiplin dan produktivitas kerja.
“Kita kembali tegaskan perusahaan yang telah memberikan upah di atas
UMP yang ditetapkan untuk tahun tahun 2016 dilarang menurunkan atau
mengurangi upahnya. Karena UMP ini sebagai jaring pengaman agar tidak
ada yang menetapkan upah di bawah UMP,” ujarnya.
Terhadap perusahaan yang tidak patuh dengan penetapan UMP ini akan
dikenakan sanki, baik itu berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan
usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi hingga
pembekuan kegiatan usaha. “Tahun lalu ada dua perusahaan yang kita
tegur terkait hal ini. Namun, setelah ditegur mereka langsung mematuhi
imbauan kita,” pungkasnya.
UMP yang ditetapkan ini kata Sofyan juga menjadi acuan bagi
Kabupaten/Kota dalam penentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Kabupaten/Kota tidak boleh menetapkan UMK di bawah UMP. “Jadi, mereka
harus menetapkan UMK sama dengan UMP atau di atas UMP. Karena kalau di
bawah UMP itu tidak boleh,” katanya.
Menanggapi UMP Sumbar yang baru, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumbar Muzakir Aziz dihubungi Haluan Senin (2/11) malam di Padang mengatakan, penetapan UMP Rp1,8 juta dinilai terlalu besar. Karena dalam survei KHL
yang dilakukan beberapa waktu lalu, masih ditemukan di ada delapan
Kabupaten/Kota dari 18 Kabupaten Kota yang KHL nya di bawah UMP tahun
ini.
“Seharusnya dalam penentuan UMP itu tidak boleh melebihi KHL. Kalau sudah melebihi itu sudah salah namanya,” terangnya.
Idealnya menurut Muzakir Aziz, UMP itu berdasarkan pada hasil survei
KHL. Ketika UMP sudah melebihi ini sudah melanggar aturan. “Hanya saja
kita dari Apindo tidak mau terlalu mempermasalahkan ini. Kita ingin
hanya ketenangan berusaha saja. Kita juga menghargai setiap langkah dan
keputusan pemerintah,” ungkapnya.
Terkait dengan penentuan UMP untuk tahun 2016 yang tidak lagi memakai
standar KHL dinilai Muzakir juga sudah salah. Karena tidak pernah dalam
penentuan UMP itu berstandar pada UMP tahun sebelumnya.
“Seharusnya yang menjadi acuan itu KHL. Hanya saja survei KHL yang
dilakukan waktunya terlalu singkat. Idealnya survei ini dari Januari–
Oktober, ya malah tersandung dana,” pungkasnya.
Dalam hitung-hitungan penentuan UMP pada PP 78 tahun 2015 tentang
pengupahan salah satu indikatornya yaitu inflasi. Menurut Muzakir, ini
juga tidak sesuai mengingat dari survei KHL yang dilakukan juga sudah
survei barang-barang yang sudah termasuk barang inflasi.
“Ini juga terjadi pada hitungan PDB. Seharusnya PDB ini tidak
ditambahkan 100 persen. Karena PDB ini dinikmati seluruh lapisan
masyarakat. Jadi, kalau ingin menambahkan cukup sebagian,” paparnya.
Muzakir Aziz tetap menegaskan bahwa sikap Apindo saat ini tetap
mengikuti keputusan yang ada demi kenyamanan berusaha. “Selama ini
Apindo tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan. Ini juga untuk
menjaga kondusifitas di masyarakat,” tutupnya.( Sumber Haluan )
|
Sunday 1 November 2015
Artis Minang Terganjal Peraturan KPU
Artis Minang Terganjal Peraturan KPU |
Sejumlah pihak yang biasanya
kebajiran pemasukan dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah
seperti artis Minang, pengusaha advertaising dan percetakan kali ini
hanya bisa pasrah, dan menerima. Karena dengan adanya aturan yang baru
dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang membatasi kampanye pasangan
calon (Paslon) dalam sosialisasi ke masyarakat.
Seperti diketahui, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Komisi
Pemilihan Umum (PKPU) nomor 7 tahun 2015 tentang kampanye. Tim
kampanye paslon hanya diperkenankan melakukan kampanye berupa
pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka atau dialog. Empat jenis
kampanye yakni debat publik, penyebaran bahan kampanye, pemasangan
APK, dan iklan di media massa diatur sepenuhnya oleh KPU.
Dengan terbatasnya ruang gerak bagi tim pemenangan dan calon untuk
berkampanye juga berdampak pada sejumlah pihak, salah satunya artis
Minang yang biasa kebanjiran job saat musim kampanye datang,
sekarang tidak sama sekali. Begitu juga dengan percetakan baik sablon
baju maupun baliho hanya diadakan oleh KPU yang memakai sistem tender
pada sejumlah perusahaan besar.
Salah seorang menajer artis Minang, Elektri Chaniago mengatakan
bahwa pesta demokrasi kali ini berbeda jauh dengan sebelumnya.
Menurutnya, kalau pemilu sebelumnya sangat terasa kemeriahan dengan
banyaknya baliho, spanduk, dan umbul-umbul terpasang setiap sudut,
namun kali ini hanya terbatas.
“Pemilu sebelumnya artis kami kebanjiran panggilan untuk manggung
dari calon kepala daerah, dan hampir setiap hari ada saja jadwal
manggung kami,” ungkapnya, Jumat (30/10).
Namun sekarang, ia mengaku hanya bisa menerima karena memang sudah
menjadi peraturan dari KPU RI dan merata di seluruh Indonesia.
Hal senada juga dikatakan oleh Manajer Artis Minang Budi Pernandes
(Bupe), memang terjadi banyak perbedaan pada pemilu kali ini
dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Tidak hanya pendapatan artis
saja yang berkurang, tapi juga beberapa pihak lain yang sebelumnya
terlibat dalam pemilu.
Sementara itu, salah satu pengusaha advertising atau percetakan
Digital Printing milik Mira yang berada di Pasar Pagi Ulak Karang
Padang, mengatakan hingga saat ini masih sepi orderan dari paslon dan
tim pemenangan untuk membuat spanduk, baliho, dan umbul-umbul.
|
Saturday 31 October 2015
Asap Mulai Hilang, DBD Kembali Mengintai
Asap Mulai Hilang, DBD Kembali Mengintai |
Ketebalan asap berkurang drastis
sepanjang Jumat (30/10), masyarakat diminta tetap mewaspadai bahaya
pajanan kabut asap bagi kesehatan. Berdasarkan pendataan sementara
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, dari sekitar 50 persen sekolah dasar
yang telah didata, 9.000 siswa terindikasi gejala infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA). Sementara itu seiring turunnya hujan, Dinas
Kesehatan Sumbar juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai
berkembangnya demam berdarah (DBD).
Kepala DKK Padang, Eka Lusti mengatakan,
kualitas udara cenderung membaik setelah Kota Padang sering diguyur
hujan dua hari belakangan. Namun, warga tidak boleh memandangnya
sebagai peluang untuk mengurangi kewaspadaan, serta harus terus
menjaga kondisi kesehatan.
“Hujan sudah mulai turun, sehingga ketebalan asap mulai berkurang.
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) juga menunjukkan angka yang
sedang dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Tapi, bukan berarti asap
sama sekali menghilang, kewaspadaan harus tetap dilakukan, jangan
dilonggarkan,” ucapnya.
Pada Senin (30/10) lalu, Dinas Kesehatan Kota Padang telah melakukan
rangkaian penyuluhan waspada asap ke rumah-rumah, menggunakan 23 unit
puskesmas keliling (Puskel) milik DKK Padang. Selain itu, dokter-dokter
di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga diturunkan ke
sekolah-sekolah untuk melakukan pendataan dan penyuluhan ISPA.
“Sebelum pendataan, pada Jumat sampai Minggu anak sekolah libur.
Kami mendata ke sekolah pada hari Seninnya, dan hasil sementara
pendataan menunjukkan lebih kurang 9.000 siswa sekolah dasar terkena
gejala ISPA. Tapi bukan satu hal yang mengkhawatirkan, karena hanya
gejala ringan seperti batuk kering dan flu,” jelasnya lagi.
Atas hasil pendataan sementara itu, Eka Lusti mengimbau warga Kota
Padang untuk tidak membiarkan anak-anak berkeliaran di luar rumah.
Terlebih, sebagian orangtua masih tidak memperdulikan pentingnya
melengkapi anak dengan masker saat kondisi udara diliputi kabut asap.
“Pendataan yang kami lakukan itu setelah libur. Artinya, saat libur
banyak anak yang keluar rumah sehingga terkena gejala ISPA ringan. Untuk
itu, kami imbau orangtua agar mengawasi anak-anak mereka. Jika keluar
rumah, gunakan masker. Selain itu, perbanyak konsumsi air putih serta
buah-buahan,” tukasnya.
Hujan, Waspadai Demam Berdarah
Berdasarkan informasi kualitas udara di GAW Kototabang pada pukul
08.00 WIB, Jumat (30/10), pertamakali selama dua pekan belakangan Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada angka PM10 : 77 ug/m3.
Artinya, kualitas udara berada dalam kondisi sedang, dan sama sekali
tidak membahayakan.
Meskipun paparan kabut asap mulai berkurang karena turunnya hujan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar turut mengimbau masyarakat agar tetap
meningkatkan kewaspadaan. Karena selain bahaya kabut asap yang masih
ada, turunnya hujan juga dapat memudahkan berkembangnya penyakit Demam
Berdarah (DBD).
“Hujan sudah mulai turun dan mengurangi asap. Tapi masyarakat harus
menyikapinya dengan tetap waspada dan berperilaku hidup sehat. Selepas
hujan, biasanya momen perkembangan bagi DBD, antisipasi penyakit itu
dengan membudayakan 3M plus (Menutup, Menguras, Mengubur). Selain itu,
banyak-banyak mengkonsumsi sayur dan buah untuk meningkatkan daya
tahan tubuh,” ucap Kepala Dinkes Sumbar Rosnini Savitri melalui Kepala
Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana.
|
Friday 30 October 2015
Warga Pasa Gadang Protes Pembangunan Krematorium
Warga Pasa Gadang Protes Pembangunan Krematorium |
Sekumpulan Warga RT 02/RW 03
Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan memprotes berdirinya
rumah pembakaran mayat (krematorium) yang berdiri tidak jauh dari salah
satu masjid di kawasan tersebut di kawasan Pasa Gadang, Kecamatan Padang
Selatan, pada Kamis (29/10) sekitar pukul 14.00 WIB.
Terlihat puluhan warga
berkumpul di depan salah satu masjid di kawasan tersebut membentangkan
spanduk pelarangan izin krematorium. Aksi mereka tersebut mengundang
perhatian pengendara lalu lintas yang mengendarai jalan tersebut dan
sempat menimbulkan sedikit kemacetan.
“Warga RT 02/RW 03 Kelurahan Pasa Gadang meminta agar krematorium
ditutup. Namun lurah meminta spanduk yang kami bentangkan diturunkan,
dengan alasan tidak berizin,” kata Ketua RT 02/RW 03 Kelurahan Pasa
Gadang, Rudi Darwis (43) kepada para awak media. Menurutnya, warga
komplain karena dalam proses pendirian dan penggunaan krematorium
tersebut tidak dirundingkan dengan masyarakat sekitar.
“Hal ini tentu mengganggu psikologis masyarakat yang beribadah di
masjid, karena krematorium tersebut tidak berjauhan dengan masjid,”
ungkapnya.
Sementara itu, Anton (41), salah satu warga di Pasa Gadang
mengatakan, masyarakat sudah mengirimkan surat protes izin dari
krematorium tersebut kepada Camat Padang Selatan dengan tembusan kepada
Walikota Padang.
“Pemerintah seharusnya mendengar aspirasi warga di sekitaran krematorium tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, terkait pelarangan pembentangan spanduk berupa
larangan pendirian krematorium tersebut, Lurah Pasa Gadang Yusmiati M
membantah telah melarang dan menurunkan spanduk yang dibentangkan warga
di kawasan ‘pecinan’ tersebut.
“Krematorium tersebut bukan lagi berada di kawasan Pasa Gadang,
tetapi sudah masuk Kelurahan Batang Arau. Saya meminta kepada RT
setempat agar spanduk diturunkan agar tidak memancing keributan. Sebagai
catatan, warga Kelurahan Pasa Gadang yang berada di sekitaran
krematorium tersebut hanya terdiri dari 25 kepala keluarga,” jelasnya.
Yusmiarti juga mengklarifikasi terkait rencananya hendak menurunkan
spanduk yang dibentangkan warga tersebut. Menurutnya, ia memang meminta
warga untuk tidak membentangkan spanduk tersebut, tapi kenyataannya
spanduk masih juga dibentangkan. “Saya berencana mengundang RT dan warga
di sekitar krematorium yang masuk dalam Kelurahan Pasa Gadang untuk
rapat pada siang ini, Kamis (29/10) pukul 14.00 WIB. Namun, warga salah
menanggapi , mengira saya akan menurunkan spanduk tersebut,”
pungkasnya.
|
Wednesday 28 October 2015
Kabut Asap Masih Betah di Padang
Kabut Asap Masih Betah di Padang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Ketaping, melaporkan Padang, masih diselimuti kabut asap kendati dalam
dua hari terakhir wilayah itu sudah diguyur hujan.
“Hari ini jarak pandang masih 1.500 meter, meski sudah hujan karena
asap kiriman jadi hanya hilang sebentar kemudian kembali lagi,” kata
Analisis Cuaca BMKG Ketaping Jeni Andrean saat dikonfirmasi di Padang,
Kamis.
Menurut dia jika sumber titik api di Sumatera Selatan belum padam
maka asap akan kembali apalagi angin saat ini berembus dari tenggara ke
selatan.
Perkiraan cuaca pada Kamis di Sumbar berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada sore dan malam hari, kata dia.
Sementara berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Pemantau Atmosfer
Global Bukit Kototabang pada pukul 07.00 WIB indeks partikel dalam udara
mencapai 168 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori tidak sehat.
Kepala Seksi Meteorologi Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit
Kototabang, Budi Satria, mengatakan berdasarkan pantauan satelit Terra
dan Aqua pada pukul 06.00 WIB terdeteksi di Jambi tiga titik panas,
Sumatera Selatan 88 titik, dan Lampung dua titik.
Lokasi tepi banda kali BWS V |
“Sedangkan pantauan Satelit NOAA pukul 06.00 WIB terdapat tiga titik
api di Sumatera yaitu Jambi satu titik dan Sumatera Selatan dua titik,”
lanjut dia.
aktivitas belajar mengajar di sekolah di Padang kembali dilakukan. Terhitung mulai Jumat (30/10), seluruh siswa-siswi kembali belajar di sekolah masing-masing.
Sekretaris Daerah Kota Padang Nasir Ahmad mengatakan melihat perkembangan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan parameter pm10 di Padang sudah mulai jauh membaik dibanding hari-hari sebelumnya.
“Melihat kondisi hari ini (Kamis), matahari sudah terlihat di langit. Kabut mulai tipis. ISPU juga sudah tidak seperti sebelumnya. Berdasarkan pengujian Bapadalda Kota Padang angka ISPU berada di level 182 ug/nm3,” kata Sekda, Kamis (29/10).
Tuesday 27 October 2015
Subkontraktor Segel Asrama Haji Tabing
Subkontraktor Segel Asrama Haji Tabing
Subkontraktor pekerja pembangunan
proyek asrama haji menyegel pintu masuk asrama haji selama beberapa jam,
dan menuntut Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar untuk membayarkan
hak mereka terkait pengerjaan pembangunan asrama haji Tabing yang telah
tertunda hampir setahun, Senin (26/10).
“Kami meminta pembayaran atas hak kami sebagai pelaksana pembangunan
dibayarkan secepatnya, kami sudah hampir setahun menunggu kejelasan dan
belum ada kepastian hingga saat ini,” ungkap Indra, subkontraktor
proyek asrama haji tersebut.
Jika dalam waktu sepekan ke depan masih belum ada kejelasan tentang
pembayaran, lanjutnya, pihaknya akan melakukan lagi tindakan serupa.
Pihaknya menilai, yang dituntut adalah hak mereka sebagai pelaksana
pembangunan, dan telah menunggu pembayaran hampir setahun.
“Sekitar satu miliar tuntutan kami. Itu bukan jumlah uang yang
sedikit. Kami menuntut segera dibayarkan karena di dalamnya ada hak upah
para pekerja dan tukang yang belum kami bayarkan,” tambahnya lagi.
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag
Wilayah Sumbar, Syamsuir menjelaskan, tujuan subkontraktor mendatangi
asrama haji adalah mempertanyakan kejelasan pembayaran penyelesaian
pembangunan dalam asrama haji yang tendernya dimenangi oleh kontraktor
yang diputus kontraknya. Sebab dalam kontrak awal pihaknya sudah
mencapai kesepakatan penyelesaian pekerjaan pada Desember 2014, tetapi
tidak dapat diselesaikan oleh pihak kontraktor pemenang.
“Perusahaan kontraktor pemenang tender meminta pengerjaan
pembangunan diperpanjang sampai 50 hari. Kami setujui, namun hingga
Februari 2015 pengerjaan belum juga selesai. Sehingga kontraknya kami
putus, namun pekerjaan tetap dilanjutkan oleh subkontraktor yang
ditunjuk oleh perusahaan kontraktor pemenang tender.
Syamsuir melanjutkan, proyek pembangunan yang dikerjakan masuk ke
dalam anggaran 2014 dan dijadwalkan selesai pada tahun yang sama.
Sedangkan pengerjaannya terundur hingga 2015. Hal itu yang menyebabkan
pembayaran setelah pemutusan kontrak (Februari 2015,red) belum dapat
dihitung, karena perhitungan harus disahkan oleh BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) Provinsi Sumatera Barat dan masuk ke dalam anggaran 2015.
“Urusan kami sebenarnya, dengan kontraktor pemenang tender yang gagal
menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan pihak subkontraktor ini mendapat
lanjutan proyek dari kontraktor yang kami putus kontraknya itu. Namun
karena ini asrama haji, maka subkontraktor menuntut kepada Kemenag
Sumbar,” imbuhnya lagi.
Berdasarkan gambaran sementara dari BPK, tambah Syamsuir, hanya 71
persen dari total angka yang mesti dibayarkan. Ia berharap, semoga
dalam waktu dekat pembayaran dapat segera dilakukan agar tidak ada pihak
yang merasa dirugikan, terutama pihak subkontraktor.
Dari pantauan Haluan di lapangan, meski sempat disegel,
asrama haji kembali dibuka setelah dilakukan musyawarah menemukan kata
seiya antara subkontraktor dengan perwakilan Kemenag Sumbar.
Pembangunan Jalan Tol Padang-Bukittinggi Segera Dilaksanakan
Pembangunan Jalan Tol Padang-Bukittinggi Segera Dilaksanakan
PADANG – Menteri BUMN, Rini Soemarno memastikan pembangunan tol
Padang-Bukittinggi sepanjang lebih kurang 90 kilometer segera
dilaksanakan. Menindaklanjuti rencana pembangunan tersebut, Rini juga
meninjau ruas jalan tersebut.
“Insya Allah kita akan bangun tol Padang-Bukittinggi. Saya sudah
bicara dengan Dirut PT Semen Padang dan Dirut PT Hutama Karya,” kata
Rini Soemarno ketika berkunjung ke PT Semen Padang, di Indarung, Selasa
(27/10).
Rini berada di Semen Padang dalam kunjungan dua hari ke Sumbar,
sejak Senin (26/10). Dalam kunjungannya itu, Rini Soemarno mengunjungi
Bukittinggi dan bermalam di sana.
Di sana, Rini Soemarno meninjau rencana pembangunan tol, Selasa pagi.
Pada siangnya, Rini meninjau Pelindo II di Padang dan selanjutnya PT
Semen Padang. (yose)
Ini merupakan salah satu bagian proyek raksasa yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat Rancangan pembangunan sumatera barat yang telah dilaksanakan dan akan direalisasikan di publish oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno. Beberapa infastruktur ada yang telah diselesaikan dan sebagian besar akan dimulai pembangunan pada tahun 2015. semoga apa yang telah di rencanakan untuk pembangunan dapat direalisasikan tanpa ada halangan.
Sunday 25 October 2015
Yang korban asap perlu baca,,,,
Jenis-jenis Masker Penutup Mulut
Masker Biasa |
Masker biasa atau yang dikenal dengan nama masker bedah (surgical Mask)
yang sudah umum digunakan masyarakat umum , biasanya memiliki bagian
luar berwarna hijau muda dan bagian dalamnya berwarna putih serta
memiliki tali/karet untuk memudahkan terpasang ke bagian belakang kepala
atau telinga.
Disebut
masker bedah (surgical mask) karena biasanya dipergunakan oleh tenaga
kesehatan ketika melakukan tindakan operasi dan efektif sebagai
penghalang cairan dari mulut dan hidung sehingga tidak menkontaminasi
sekeliling.
Tetapi
perlu diingat, masker ini tidak didesain untuk menyaring partikel dan
mikroorganisme yang berukuran sangat kecil, termasuk virus influenza
dan bakteri turbekulosis. Oleh karena itu orang yang sehat tidak
disarankan untuk menggunakan masker jenis ini dan cukup hanya orang yang
sakit saja.
Seperti
yang pernah disampaikan oleh dr. Dedi Suryatno, kepala Poliklinik DOTS
RS. Hasan Sadikin Bandung, masker bedah efektif digunakan oleh pasien
karena dapat menyaring percikan air liur atau dahak yang dikeluarkankan
oleh pasien. Beda halnya bila orang sehat yang memakai masker tersebut.
Mikroorganisme yang berukuran sangat kecil dan melayang-layang diudara
dapat terjebak di di dalam pori-pori masker tersebut. Bila
mikroorganisme tersebut berakumulasi , dapat terhirup dan pada akhirnya
masuk ke dalam saluran pernafasan.
Masker respirator N95 |
Masker jenis ini merupakan
alternatif bagi orang sehat untuk berinteraksi dengan orang sakit.
M<asker ini diesbut N95 karena dapat menyaring hingga 95 % dari
keseluruhan partikel yang berada di udara. Bentuknya biasanya setengah
bulat dan berwarna putih, terbuat dari bahan solid dan tidak mudah
rusak. Pemakaiannya juga harus benar-benar rapat, sehingga tidak ada
celah bagi udara luar masuk .
Masker ini biasanya dipergunakan
oleh tenaga kesehatan di bagian infeksi dan menular. Masker ini biasanya
dipergunakan juga dipergunakan oleh petugas peternakan ketika terjadi
wabah flu burung.
Hanya saja masker N95 ini memiliki
kekurangan antara lain bagi yang tidak terbiasa menggunakan, mungkin
akan merasa gerah dan sesak sehingga hanya bertahan beberapa jam
Masker motor |
Masker motor ini melindungi kita dari polusi udara dan tentunya msih banyak kegunaan lainnya, diantaranya adalah:
- Masker dapat menyaring debu, debu di udara sangat kotor dan ketika debu itu masuk kedalam sistem pernafasan kita otomatis itu akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
- Masker dapat melindungi kita dari panas matahari, meskipun masker adalah alat pelindung dengan ukuran yang kecil namun masker ini bisa melindungi wajah kita dari efek buruk sinar matahari.
- Masker dapat menyaring gas atau partikel-partikel beracun lain yang bertebaran di udara seperti karbon monoksida,nitrogen dioksida, hidrokarbon, timbal dan karbon dioksida. Semua zat tersebut sangat berbahaya misalnya CO (Karbon monoksida) ,meskipun gas ini tidak berwarna, tidak berbau namun gas ini bersifat racun. Jadi kalau terhirup oleh manusia makan akan mengganggu sistem kerja tubuh kita
Masker Respirator |
Masker Respirator , mempunyai fungsi yang sangat vital dalam menjaga udara yang masuk ke paru paru kita , banyak perusahaan menggagap remeh hal ini yang mengakibatkan timbulnya penyakit radang pernafasan dan bisa berakibat kematian
pemasangan Filter pada masker haruslah sesuai pada tempatnya / lokasi nya .Masker mempunyai beragam jenis dan type nya sepert:merek 3M :
- disposible, masker yang hanya sekali pakai saja .contoh P/N.8210
- Reusible, masker yang bisa digunakan kembali contoh.seri 3000/6000/7000
Filter sangat menentukan penggunaan nya jika penggunaan filter tidak sesuai dilokasi penggunaan nya maka fatal akibat nya
penggunaan filter untuk .debu/chemical/Petrocemical /Oil&gas /painting , masing masing kategori tsb mempunyai sifat dari partikel yang dikandung nya dan harus sesuai filter yang dipakai.
Masker Hilmor |
Masker plastik lentur dengan lapisan karbon filter sehingga dapat menangkal debu dan racun untuk tidak terhisap ke pernafasan.
Subscribe to:
Posts (Atom)