Keberadaan Pemilik Fortuner Masih Misterius |
info kota padang
Berbagi info mengenai hal yang bermanfaat
Wednesday 18 November 2015
Monday 16 November 2015
Pembongkaran Bangunan di By Pass Padang Ricuh
Pembongkaran Bangunan di By Pass Padang Ricuh |
Pembongkaran bangunan yang memakai badan jalan untuk pembangunan jalur
dua By Pass Padang berlangsung ricuh. Warga yang menolak bangunannya
dibongkar melakukan perlawanan terhadap petugas.
Pembongkaran bangunan-bangunan yang terkena proyek jalur dua By Pass
dilakukan Pemerintah Kota Padang melalui Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) pada Senin (16/11) sekira pukul 09.00 WIB.
Pemko Padang mengerahkan sebanyak 500 personil yang terdiri dari 200
anggota Satpol PP Kota Padang, 127 personil dari Polresta Padang dengan
dibantu Satuan Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Kota (SK4), Pom AD,
Pom AL,dan Pom AU, serta dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah -
Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang.
Dari pantauan Haluan di lapangan, eksekusi dimulai dari
Simpang Empat Pisang Kecamatan Pauh hingga berakhir di Simpang Empat
Bypass Ketaping, Kecamatan Kuranji. Untuk mengantisipasi kemacetan,
petugas kepolisian sudah memblokade lokasi pembongkaran agar berjalan
lancar dan tidak menimbulkan kemacetan.
Proses eksekusi sendiri tidaklah berjalan mulus, terbukti perlawanan
dari warga yang menolak bangunannya dibongkar. Warga yang berusaha
menghalangi pembongkaran mencoba menghambat laju ekskavator untuk
meruntuhkan bangunan, hingga aksi bakar ban di tengah jalan oleh
masyarakat.
Selain menghalangi alat berat yang meruntuhkan bangunan, warga juga
berusaha memblokade jalan, tepatnya di depan Semen Padang Hospital.
Beberapa warga mencoba membakar ban namun dipadamkan oleh Pemadam
Kebakaran yang ikut dalam penertiban tersebut.
Salah seorang warga Jarman Datuk Rajo Ibrahim (50) yang memprotes
eksekusi tersebut mengatakan, dari dahulu pihaknya telah menyerahkan
kepada pemerintah 30 persen untuk jalur pelebaran jalan, 70 persen
dikembalikan sertifikat untuk warga dengan kesepakatan sertifikat
gratis dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga gratis.
“Kenyataannya hal tersebut tidak terealisasi, sebab 70 persen saja
belum terselesaikan, tanah ini tidak diperjual-belikan karena sudah ada
yang memiliki,” ungkapnya.
Eksekusi tanah untuk pembuatan jalur dua Bypass akan berlangsung selama tujuh hingga 10 hari ke depan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kota Padang Firdaus
Ilyas mengatakan, eksekusi untuk jalur dua Bypass dilakukan karena
sudah tidak ada waktu lagi untuk menunggu. Ia meminta kepada masyarakat
untuk tidak melakukan perlawanan, proses negosiasi sudah dilakukan
sebelumnya.
“Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk negeri untuk
menyelesaikan jalur dua Bypass, sebab sebelumnya sudah diperingatkan
sampai beberapa kali dan terpaksa kita melakukan eksekusi gabungan
karena warga masih ingin mempertahankan bangunannya tersebut,” ujar
Firdaus.
Ia menambahkan, pihaknya membongkar bangunan liar karena tidak
memiliki izin, untuk bangunan yang masih berperkara ada di beberapa
titik, untuk sementara tidak dibongkar.
Bangunan yang dibongkar semuanya berjumlah 166 unit. tersisa 116
titik dan bangunan yang sudah dibongkar berjumlah 40 unit. “Kami diberi
target antara tujuh hingga 10 hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Operasi (Kasi Ops) BPBD-PK Kota Padang, Suhardi kepada Haluan mengatakan, pihaknya turun dalam eksekusi kali ini untuk mengantisipasi adanya warga yang melakukan pembakaran.
“Kami sengaja menurunkan satu unit mobil pemadam dibantu 12 orang
personil untuk membantu aparat yang melakukan eksekusi dan juga untuk
mencegah adanya pembakaran yang dilakukan oleh warga. Terbukti seperti
yang sama-sama kita lihat ada warga yang membakar ban dan benda-benda
yang dapat mengancam keselamatan mereka,” tuturnya.
|
Sunday 15 November 2015
Sumbar Sudah Bebas Pemadaman Bergilir
Sumbar Sudah Bebas Pemadaman Bergilir |
Foto Aksi Tukang Palak, Hadiah Jutaan Menanti
Foto Aksi Tukang Palak, Hadiah Jutaan Menanti |
Friday 13 November 2015
Parkir di GOR H Agus Salim Jadi “Ladang Emas” Preman
Parkir di GOR H Agus Salim Jadi “Ladang Emas” Preman |
Polisi Ungkap Kasus Penculikan Dokter
Polisi Ungkap Kasus Penculikan Dokter |
Wednesday 11 November 2015
Ruas Padang-Solok Terputus
Ruas Padang-Solok Terputus |
BANJIR DAN LONGSOR Bencana alam menyelimuti negeri. Setelah bencana kabut asap “teratasi”, hujan yang deras justru berakibat banjir dan longsor. Perlu ditingkatkan kewaspadaan masyarakat dan kesiapsiagaan aparat terkait untuk menghindari jatuhnya korban jiwa
Hujan deras yang mengguyur
Kota Padang dan sekitarnya sejak siang hingga malam pada Rabu (11/11)
berbuah banjir di beberapa titik hingga longsor yang memutus ruas
jalan Padang-Solok. Belum ada laporan resmi terkait korban jiwa dalam
peristiwa ini.
Dari pantauan Haluan sekitar pukul 19.00 WIB, ruas jalan
Padang-Solok terputus akibatnya terjadinya longsor di 11 titik
longsor. Karenanya, pihak terkait menutup ruas jalan tersebut hingga
pukul 24.00 WIB, tadi malam.
“Akibat hujan lebat, terdapat 11 titik longsor antara jalan
Padang-Solok dari KM14 hingga 25,” ungkap Kepala BPBD – PK Kota Padang,
Dedi Henidal, Rabu malam.
Dikatakan Dedi, alat berat dari Dinas PU sedang bekerja membersihkan
material longsor yang menimbun badan jalan. “Kemungkinan, jalan baru
bisa dibuka kembali pukul 24.00 WIB,” terangnya.
Kemacetan sempat terjadi dari dua arah, baik Padang dan Solok.
Beberapa pengemudi terlihat memilih untuk berputar arah. Sementara dari
arah Solok, sebagain memanfaatkan jalur lebih panjang, yakni melewati
Padang Panjang menuju Kota Padang.
Selain longsor, beberapa daerah yang dilanda banjir hingga longsor di
antaranya di Batuang Taba, Kecamatan Lubuk Begalung. Di kawasan ini,
12 unit rumah terendam banjir dan 18 Kepala Keluarga (KK) telah
dievakuasi ke tempat yang aman. Sementara itu, di Karang Putih tepatnya
di kawasan Lakuak Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan,
hujan deras yang mengguyur daerah tersebut membuat satu unit rumah dan
satu unit sekolah tertimpa longsor. Akibatnya Apriadi Idrus (29), Ilham
(2) dan Rifka (6) harus menjalani perawatan di Semen Padang Hospital
karena menjadi korban longsor.
Kerabat korban, Hendri (34) mengatakan, saat
kejadian ia tidak berada di rumahnya karena tengah bekerja. Keluarganya
yang jadi korban diantarkan oleh beberapa warga dan petugas ke Semen
Padang Hospital. “Awak alah dapek kaba seh rumah wak alah tatimbun bang, adiak wak dibaok ka rumah sakik dek gara-gara longsor tuh,” ujarnya sambil memandangi rumahnya.
Selain menimbulkan korban, di lokasi yang sama seorang kakek tua
renta yang diketahui bernama Nazaruddin (75) warga Padang Besi ini
terperangkap di sebuah ladang yang berada tidak jauh persis dari bibir
sungai. Diketahui, pria tua tersebut sedang berada di ladang milik
keluarganya.
Menurut pengakuan keluarganya, setiap harinya Bapaknya memang ke
ladang tersebut untuk memantau ladangnya, walaupun sudah sering
dikasih tahu bahwa ia tidak usah setiap hari ke sana.
“Kakek tidak mau dikasih tahu kalau sekarang musim hujan, dia tidak
usah terus-terusan kesana, namun susah dikasih tahu. Ia beralasan,
suntuk di rumah, itu katanya,” ungkap Yana (20), cucu korban.
Kakek yang akrab disapa Pak Buyuang ini terperangkap di tengah
derasnya arus sungai, dimana pondok ladangnya berada persis di bibir
sungai. Ia berhasil diselamatkan sekitar pukul 20.00 WIB setelah dibantu
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Basarnas
Padang, dan kelompok bencana lainnya menggunakan tali penyeberangan.
“Korban berhasil dievakuasi setelah dibantu oleh BPBD, Basarnas, dan
berbagai kelompok relawan lainnya,” kata Kepala BPBD-PK Kota Padang,
Dedi Henidal.
Ditambahkan Dedi, selain di Karang Putih, banjir juga melanda
kawasan Gunung Pangilun, Bungus Teluk Kabung, Batuang Taba, dan beberapa
kawasan lainnya di Kota Padang.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan telah menyebar tim ke titik-titik terdampak banjir,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Basarnas Padang,
Juanda Sodo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat
laporan terkait adanya korban yang meninggal dunia. “Kami belum mendapat
laporan terkait adanya korban yang meninggal, hanya ada tiga korban
jiwa yang mengalami luka-luka akibat longsor dan sudah dirawat di Rumah
Sakit,” imbuhnya .
Sementara itu, Forum Kelompok Siaga Bencana (FKSB) Kota Padang
langsung terjun ke lokasi kejadian untuk membantu korban terdampak
banjir. Ketua FKSB Kota Padang, Zulkifli saat dihubungi Haluan Fokus bantuan FKSB adalah ke kawasan Batuang Taba, Kecamatan Lubuk Begalung.
“Kami menerjunkan 40 personil dengan diperbantukan oleh KSB
Kelurahan yang terdampak banjir. 40 personil yang diturunkan disebar ke
Seberang Padang, Pemancungan, Batuang Taba, Kampuang Baru Nan XX,
Sungai Sapih,” kata Zulkifli.
Selain menerjunkan tim ke lokasi bencana, pihak FKSB juga memberikan
bantuan makanan sebanyak 100 paket ke korban terdampak banjir di kawasan
Batuang Taba.
“Hari ini (12/11), kami akan melakukan assesment (pendataan) terhadap korban terdampak banjir yang ada di beberapa titik di Kota Padang,” pungkasnya.
(sumber haluan)
|
Subscribe to:
Posts (Atom)