Sumatera Barat sudah bebas dari
pemadaman listrik bergilir seiring dengan mulai normalnya operasi Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA).
Humas PLN Wilayah Sumatera Barat, Ridwan mengatakan, sejak dua
minggu terakhir, pasokan listrik di Sumatera Barat terbebas dari
pemadaman bergilir yang disebabkan oleh defisit daya pembangkit.
Oerasi PLTA telah mulai normal kembali, setelah yang lalu tidak dapat
beroperasi optimal karena kemarau.
“Sebelumnya, siang hari tidak ada satu pun yang dapat dioperasikan
karena tinggi muka air tidak cukup, sehingga siang hari pun padam,”
kata Ridwan dalam rilisnya yang diterima Haluan, Minggu (15/11) malam.
Ia mengatakan, operasi beberapa PLTG (Pusat Pembangkit Tenaga Gas)
yang sempat terganggu (mengalami penurunan kapasitas/ derating) akibat
pengaruh asap (filter udara blocked), kini telah beroperasi normal kembali.
Beberapa pembangkit yang mengalami gangguan seperti PLTU Ombilin pun telah selesai diatasi oleh teknisi PLN yang bekerja non-stop 24 jam dalam 3 shift. Demikian pula pelaksanaan maintenance beberapa pembangkit (diantaranya maintenance PLTU Teluk Sirih yang berlangsung 4 bulan berturut-turut) pun telah selesai dilaksanakan.
Beberapa pembangkit baru juga telah selesai menjalani testing & commissioning-nya
sehingga telah dapat dioperasikan untuk memperkuat ketersediaan daya
system kelistrikan Sumatera Bagian Selatan dan Tengah. Di antara
pembangkit baru tersebut adalah PLTU Keban Agung.
Mohon Maaf
Sehubungan dengan kondisi defisit daya pembangkit (pemadaman
bergilir) yang lalu, PLN kembali mengucapkan permohonan maaf kepada
segenap lapisan masyarakat pelanggan PLN, karena apabila tidak
dilakukan pengaturan/ pengurangan listrik di sisi pengguna maka berisiko
lebih fatal berupa kerusakan pembangkit secara menyeluruh.
“Pada kesempatan ini sekaligus pula kami mengucapkan terima kasih
kepada segenap masyarakat pelanggan yang berkenan memahami kondisi
tersebut, maupun kepada stakeholder terkait dengan kontribusi
positifnya sehingga tidak timbul kerawanan sosial, yang secara langsung
mendukung terselesaikannya permasalahan oleh pihak PLN,” ujar Humas PLN
Wilayah Sumbar.
Secara khusus, PLN mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang
atas kerja samanya, dimana selama terjadinya pemadaman bergilir yang
lalu, berkenan mengurangi pemakaian listriknya, sehingga secara
signifikan dapat mengurangi volume pemadaman di masyarakat umum.
Antisipasi keandalan listrik
Ridwan mengatakan, untuk selanjutnya jika pun terjadi listrik padam,
maka pastilah disebabkan oleh gangguan maupun pemeliharaan jaringan,
bukan pemadaman bergilir, sebagimana beberapa waktu lalu terjadi di
sekitar Tunggul Hitam dan Sawahan Padang.
Memasuki musim penghujan saat ini, yang terkadang diiringi oleh
angin dan banjir, katanya, maka sangat berpotensi menimbulkan gangguan
pada jaringan listrik.
Beberapa hari yang lalu terjadi beberapa kasus pohon tumbang terkena
JTM (Jaringan Tegangan Menengah, 20 kilovolt) dan pelepah kelapa
maupun dahan pohon terkena jaringan, maka dipastikan jalur jaringan
tersebut akan padam hingga masalah tersebut diatasi.
Maka guna mempercepat waktu padam, PLN mohon peran serta segenap
lapisan masyarakat untuk melaporkan kepada PLN jika menyaksikan sumber
gangguan semacam itu. Demikian pula apabila melihat dahan pohon yang
sudah mendekat ke jaringan (JTM), atau pohon yang diperkirakan akan
roboh jika ada angin, mohon kiranya dapat segera dilaporkan ke kantor
PLN terdekat untuk segera ditangani/ dipangkas/ ditebang. Jangan
menangani sendiri. (sumber haluan)
|
No comments:
Post a Comment